Book Review : The Beatles Extraordinary Plagiarists

Book Review
Buku baru, "The Beatles: Extraordinary Plagiarists" oleh Edgar O. Cruz, membahas detail dari sebuah plagiarisme sebagai sumber kreativitas tanpa henti oleh ekspor terbesar musik Inggris. Tentang penulis lagu utamanya, John Lennon dan Paul McCartney, yang oleh masyarakat modern ditandai sebagai "komposer terbesar sejak Beethoven," ternyata adalah "penjiplak yang luar biasa." (setidaknya menurut buku ini)

Menurut Cruz, Lennon dan McCartney hanyalah dua orang Elvis Presley wannabes yang mulai menulis lagu dengan mengabaikan dasar-dasar musik. Namun meskipun mereka 'buta huruf' artistik, mereka berkembang menjadi musisi dan songmakers yang paling komersial dari generasi mereka. Keberhasilan fenomenal mereka bahkan oleh Dr Joseph Crow, seorang ahli perilaku, dibandingkan dengan prestasi prestasi menciptakan bom Atom, tanpa pengetahuan tentang hukum matematika atau fisika.

Secara individu atau bersama-sama, Lennon dan McCartney sebagian besar berhasil lolos dari sebutan plagiarisme secara hukum dengan tidak melebihi dua bar untuk setiap bentuk peniruan lagu. Buku ini menggambarkan tindakan The Beatles seperti sebagai kriptomnesia atau plagiarisme tidak disengaja.

Mayoritas tindakan The Beatles 'menyalin' lagu orang dilakukan secara sadar walau sering dikaburkan dengan fakta kalau mereka dikuasai narkoba saat melakukan itu. Lennon dan McCartney sering 'menyadap' group lain di sesi rekaman dan memunculkan lagu-lagu yang mirip dengan sadapan itu di lagu-lagu baru The Beatles.

Dari 213 lagu yang resmi dirilis di Inggris, The Beatles mampu melewati tuduhan bahwa materi mereka sebagian besar adalah 'lagu orang lain yang ditulis dalam bentuk baru'. Bahkan saat Lennon dan McCartney berulang kali mengakui -setelah The Beatles bubar- bahwa mereka mengambil lagu-lagu orang dan ditulis kiembali, penggemar menolak untuk percaya.

Tapi John Sebastian, vokalis dari The Lovin’ Spoonful, yang lagu "Califonia Dreamin' diambil McCartney dan kemudian dibuat lagu baru berjudul "Good Day Sunshine" lebih tahu. Sebastian menyatakan bahwa bakat The Beatles 'adalah mampu memplagiat tanpa terdeteksi'. "In other, they are 'original' plagiarists that made them extraordinary."

Buku 172 halaman yang ditulis sesuai urutan kronologis dari siklus kreatif The Beatles, termasuk mengangkat beberapa cerita serta perbandingan dari lagu-lagu asli serta perubahan menjadi lagu baru oleh The Beatles. Selain data-data dokumen dari The Beatles sendiri, nara sumber buku ini juga menampilkan pandangan George Martin serta Geoff Emetic, juga para ahli musik masa lalu dan sekarang. Termasuk sejarawan budaya pop seperti Jan Winner dan Ian McDonald. Sumber otoritatif seperti Time, Newsweek, The New York Times, Rolling Stone, NME, Playboy, dan penelitian dari penulisnya sendiri.

Hard copy dari buku ini didistribusikan secara eksklusif oleh Amazon.com. dan yang pasti, langsung menuai kontroversi.
read more...

Winamp Tutup Usia

Logo Winamp


15 tahun berjaya ternyata tidak cukup bagi Winamp untuk tetap bertahan dalam arus deras persaingan di dunia pemutar musik. Terhitung tanggal 20 Desember 2013, music player yang dibeli AOL melalui Nullsoft (perusahaan pembuat Winamp) seharga $ 80 juta ini akan tutup buku untuk selama-lamanya. Salah satu software pemutar musik andalan era 90an hingga dekade 2000an ini sempat merilis versi terakhir mereka, Winamp 5.56.

Seiring kemunculan iTunes dan Windows Media Player, kepopularitasan Winamp mulai memudar dan hancur perlahan. Bahkan di tahun 2011, Winamp pernah mengeluarkan platform mereka untuk Android. Namun inovasi tersebut tetap saja tidak menolong Winamp untuk tetap bisa bertahan. iPod dan iTunes dianggap terlalu superior untuk mampu ditandingi oleh Winamp.

Menurut beberapa pihak, Winamp versi 5.55 adalah yang terbaik. Desain antarmuka yang ramping, sudah menampilkan informasi artis, dan peningkatan audio dan video playback adalah fitur yang ditawarkan Winamp di versi 5.55 keluaran tahun 2009 ini.

“Winamp adalah perintis dalam revolusi musik digital dan iTunes tidak akan ada tanpa karya inovatif yang mereka lakukan,” Michael Robertson sang pendiri MP3.com mengungkapkan perasaannya tentang Winamp. “Orang-orang di belakang Winamp adalah perintis yang layak mendapatkan tempat di hall of fame.” tambahnya lagi.
read more...
Home - About - Order - Testimonial
Copyright © 2010 Berita Menggemparkan All Rights Reserved.